Terkadang aku merasa
paling kacau sendiri,
Mimpiku habis ditelan
pagi.
Siapa peduli?
Rumahku sempat dihantam
tsunami,
Tak apa, aku masih bisa
membangunnya lagi.
Tapi bagimana jika
‘Rumah’ku dijajah lagi?
Di hancurkan lagi? Adakah
yang mau peduli?
Uangku habis dicuri,
siapa peduli?
Tak apa, aku bisa
mencarinya lagi.
Tapi bagaimana jika uang
‘kami’ yang di korupsi?
Adakah yang mau
mengganti?
Dunia kadang memang
tampak kejam sendiri,
Malah terlihat lucu
sekali, mudah untuk dikelabui,
Takdir manusia seolah
dipermainkan oleh kertas bernama rupiah,
Siapa peduli?
Yang ‘kaya’ adalah yang
berkuasa,
Lantas, mengapa aku harus
bercita-cita menjadi presiden,
jika akhirnya nominal
terbesar yang bisa menggapainya?
Tapi, siapa peduli?
realitasnya memang ‘begini’.
(Bandung, 28 Agustus 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar