Kamis, 12 November 2015

Cinta Untuk Bumi

               Bumi pernah memanjakanku beberapa tahun yang lalu. Dengan pesona alamnya yang indah. Menyapaku dengan udaranya segar, dengan semilir angin yang selalu menggoda. Kata ayah, bumiku sangatlah kaya dan jaya. Beraneka hewan hidup di bumiku. Bumiku selalu hijau dengan aneka warna yang meghiasi. Merah. Kuning. Hijau. Biru.
            Sekarang, bumiku terluka. Ia kelabu. Kabut asap menyelimutinya. Tak ada lagi udara segar yang tersisa. Semua makhluk menjerit. Mereka merintih dalam ketakutan pada bumi. Ini salah siapa? Bumiku menangis, namun tak membuat hujan datang. Keadaan semakin buruk. Sangat buruk sekali!
            Dalam rintihan bumi, masih ada cinta di sini. Cinta untuk bumi. Cinta dari sang nurani. Percayalah, kau tak akan mati bumi! Selama ada cinta di hati ini. di hati manusia yang berbudi. Menghijaukanmu kembali. Hingga hijau dan lestari.


Tasikmalaya, 29 Oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar