Jumat, 16 Desember 2016

Berpulang



Keraguan dalam dada mulai menyeruak,
Separuh jiwa mulai terporak-poranda
Ada yang kurang dalam diri, atau aku memang sakit jiwa?

Pertanyaan-pertanyaan gila itu,
Menghilangkan segenap warasku
Apa yang ku percaya terasa ambigu
Pedomanku tak lagi menjadi solusi
Lantas apa yang ku cari?

“Yaa ayyatuhannafsul muthmainnah, irjji’i ila rabbik raadiyyatan mardiyyah,
Fadkhuliy fi ‘ibadi, Wadkhuli jannati”
Lafadz-lafadz asing itu
Bukanlah nyanyian yang sering ku dengar,
Ada ketenangan yang kurasa,
Ada getaran yang menerobos nuraniku,
Dan kini aku mulai mepertanyakan


Tentang lantunan-lantunan yang seolah menyihirku
Tak ada yang berani menjawab, kecuali
Seorang gadis bercadar yang ku temui di jalan

Sekarang, aku memahami,
Ragu ku tak lagi mengusik
Sederet pertanyaan gila itu terjawab tuntas
Yang ku percaya tak lagi ambigu, dan
Pedoman baruku adalah jawabannya
Lantas apa yang ku cari?

Tak ada, karena apa yang ku cari telah kudapatkan
Aku telah berpulang lagi berikrar,
Mengabdikan diri pada Sang Pencipta, secara paripurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar