Aku, kau, dan waktu
Menciptakan ruang jarak tak
tertembus
Sampai benih rindu tumbuh subur
di ladang hati yang tak dikehendaki
Menyiksaku,
Teramat sangat
dalam
Ku kira ‘Kita’ kan menjadi sepasang dara
yang paling bahagia se-alam semesta
ku kira bahagia yang ‘pernah’ dimiliki bersama
tak kan berujung pada duka, yang menestapakan jiwa
September, Tahukah kau?
Aku sangat membenci dirimu
Membenci semua perihal kamu
Membenci aku,
yang tak bisa berpaling, dari masa lalu.
“Pergilah, jangan kembali! Kehilanganmu cukup satu kali”
(Bandung, 2 Oktober 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar