Selalu ada
gundah di bulan Juli. Menyayat nurani berulang kali. Tak pernah usai dan terus
berlanjut tanpa henti. Segala kemungkinan yang pernah ku impikan, hanya sekedar
angan-angan yang tak pernah ku dapatkan. Waktu masih berevolusi, sampai dengan
detik ini. Namun, aku tak juga berimigrasi ke lain hati. Bukan tak mau, hanya
saja ikatan ini membelengguku.
Senyumanmu masih
menjadi klise. Jarak yang tak dekat, menjadi pupuk penyubur kegundahanku.
Ikatan yang kau simpulkan dalam sanubariku tak mudah ku lepaskan. Hingga
ketidakwarasaanku mulai menggugat rindu-hal yang biasa ku nikmati-yang kini
hampir memporak-porandakan jiwaku.
Lihat aku yang
nyaris seperti tulang yang terbungkus kulit!
Lalu, ego siapa
yang ku beri makan?
Hingga senja
membiru. Hingga jarak tak menjadi soal. Hingga egomu mau berdamai. Aku masih
tetap di tempat yang sama. Di tempat yang dimana pernah ada kita. Ditempat kau
mengikatku dengan ikrar yang kau sabdakan atas nama cinta.
Bandung, 7
September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar