Rabu, 07 September 2016

Bulan Juli dan Janji




Selalu ada gundah di bulan Juli. Menyayat nurani berulang kali. Tak pernah usai dan terus berlanjut tanpa henti. Segala kemungkinan yang pernah ku impikan, hanya sekedar angan-angan yang tak pernah ku dapatkan. Waktu masih berevolusi, sampai dengan detik ini. Namun, aku tak juga berimigrasi ke lain hati. Bukan tak mau, hanya saja ikatan ini membelengguku.

Senyumanmu masih menjadi klise. Jarak yang tak dekat, menjadi pupuk penyubur kegundahanku. Ikatan yang kau simpulkan dalam sanubariku tak mudah ku lepaskan. Hingga ketidakwarasaanku mulai menggugat rindu-hal yang biasa ku nikmati-yang kini hampir memporak-porandakan jiwaku.

Lihat aku yang nyaris seperti tulang yang terbungkus kulit!
Lalu, ego siapa yang ku beri makan?

Hingga senja membiru. Hingga jarak tak menjadi soal. Hingga egomu mau berdamai. Aku masih tetap di tempat yang sama. Di tempat yang dimana pernah ada kita. Ditempat kau mengikatku dengan ikrar yang kau sabdakan atas nama cinta.

Bandung, 7 September 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar